HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan memproduksi barang atau jasa yang diperjualbelikan oleh perusahaan dagang. HPP dalam perusahaan dagang dihitung berdasarkan rumus berikut:
HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
Adapun pembelian bersih dihitung dengan mengurangkan potongan pembelian, retur pembelian, dan beban angkut pembelian dari total pembelian. Berikut ini contoh perhitungan HPP perusahaan dagang:
Persediaan Awal: Rp10.000.000Pembelian: Rp20.000.000Potongan Pembelian: Rp1.000.000Retur Pembelian: Rp500.000Beban Angkut Pembelian: Rp400.000
Pembelian Bersih = Rp20.000.000 – Rp1.000.000 – Rp500.000 – Rp400.000 = Rp18.100.000
Persediaan Akhir: Rp5.000.000
HPP = Rp10.000.000 + Rp18.100.000 – Rp5.000.000 = Rp23.100.000
Perhitungan HPP sangat penting bagi perusahaan dagang karena:
– Sebagai dasar penentuan harga jual yang wajar dan menguntungkan.
– Untuk mengetahui laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dari kegiatan penjualan.
– Sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan dalam mengelola biaya-biaya yang terkait dengan penjualan.
Cara Menghitung HPP Perusahaan Dagang
Berikut adalah 5 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menghitung HPP perusahaan dagang:
- Persediaan Awal: Stok barang dagang yang masih ada di awal periode.
- Pembelian: Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang dagang.
- Potongan Pembelian: Pengurangan harga yang diberikan oleh pemasok.
- Retur Pembelian: Pengembalian barang dagang kepada pemasok.
- Beban Angkut Pembelian: Biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang dagang.
Kelima aspek tersebut saling terkait dan harus diperhitungkan dengan cermat untuk mendapatkan HPP yang akurat. Misalnya, potongan pembelian akan mengurangi biaya pembelian, sementara retur pembelian akan mengurangi jumlah barang dagang yang tersedia untuk dijual. Beban angkut pembelian juga harus dimasukkan sebagai bagian dari biaya perolehan barang dagang. Dengan memahami dan memperhitungkan aspek-aspek ini dengan baik, perusahaan dagang dapat menentukan HPP yang wajar dan menguntungkan.
Persediaan Awal
Persediaan awal merupakan salah satu komponen penting dalam perhitungan HPP perusahaan dagang. Persediaan awal adalah stok barang dagang yang masih ada di awal periode akuntansi, baik berupa barang jadi, barang setengah jadi, maupun bahan baku. Persediaan awal sangat mempengaruhi perhitungan HPP karena menjadi dasar pencatatan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang selama periode akuntansi.
Jika persediaan awal tidak dicatat dengan benar, maka akan berdampak pada akurasi perhitungan HPP. Misalnya, jika persediaan awal dicatat terlalu tinggi, maka akan menyebabkan HPP menjadi lebih rendah dari seharusnya. Sebaliknya, jika persediaan awal dicatat terlalu rendah, maka akan menyebabkan HPP menjadi lebih tinggi dari seharusnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan dagang untuk melakukan pencatatan persediaan awal secara akurat. Pencatatan persediaan awal dapat dilakukan dengan metode fisik atau metode perpetual. Metode fisik dilakukan dengan melakukan penghitungan fisik stok barang dagang pada awal periode akuntansi. Sedangkan metode perpetual dilakukan dengan mencatat setiap transaksi pembelian dan penjualan barang dagang secara berkelanjutan.
Pembelian
Pembelian merupakan salah satu komponen terpenting dalam perhitungan HPP perusahaan dagang. Pembelian mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dagang, mulai dari harga pokok barang, biaya transportasi, hingga biaya asuransi. Akurasi pencatatan pembelian sangat mempengaruhi akurasi perhitungan HPP.
-
Jenis-Jenis Pembelian
Pembelian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
– Pembelian tunai
– Pembelian kredit
– Pembelian dalam negeri
– Pembelian luar negeri
Masing-masing jenis pembelian memiliki prosedur pencatatan yang berbeda. -
Pengaruh Pembelian terhadap HPP
Pembelian merupakan komponen utama dalam perhitungan HPP. Total pembelian selama periode akuntansi akan ditambahkan ke persediaan awal untuk menentukan total barang yang tersedia untuk dijual. Setelah dikurangi persediaan akhir, maka akan diperoleh HPP. -
Dampak Kesalahan Pencatatan Pembelian
Kesalahan dalam pencatatan pembelian dapat berdampak signifikan terhadap HPP. Kesalahan tersebut dapat menyebabkan HPP menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari seharusnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan dagang untuk melakukan pencatatan pembelian secara akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Dengan memahami jenis-jenis pembelian, pengaruhnya terhadap HPP, dan dampak kesalahan pencatatan pembelian, perusahaan dagang dapat menghitung HPP secara akurat dan tepat waktu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat dan penyajian laporan keuangan yang wajar.
Potongan Pembelian
Potongan pembelian merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perhitungan HPP perusahaan dagang. Potongan pembelian adalah pengurangan harga yang diberikan oleh pemasok kepada pembeli atas pembelian barang dagang. Potongan pembelian dapat berupa potongan tunai, potongan kuantitas, atau potongan dagang.
-
Jenis-Jenis Potongan Pembelian
Potongan pembelian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
– Potongan tunai
– Potongan kuantitas
– Potongan dagang
Masing-masing jenis potongan pembelian memiliki persyaratan dan ketentuan yang berbeda. -
Pengaruh Potongan Pembelian terhadap HPP
Potongan pembelian akan mengurangi harga pokok pembelian barang dagang. Dengan demikian, potongan pembelian akan menurunkan HPP perusahaan dagang. Hal ini karena potongan pembelian diperhitungkan sebagai pengurang dari total pembelian. -
Dampak Kesalahan Pencatatan Potongan Pembelian
Kesalahan dalam pencatatan potongan pembelian dapat berdampak signifikan terhadap HPP. Kesalahan tersebut dapat menyebabkan HPP menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari seharusnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan dagang untuk melakukan pencatatan potongan pembelian secara akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Dengan memahami jenis-jenis potongan pembelian, pengaruhnya terhadap HPP, dan dampak kesalahan pencatatan potongan pembelian, perusahaan dagang dapat menghitung HPP secara akurat dan tepat waktu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat dan penyajian laporan keuangan yang wajar.
Retur Pembelian
Retur pembelian merupakan transaksi pengembalian barang dagang dari pembeli kepada pemasok. Transaksi ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti barang yang tidak sesuai dengan pesanan, rusak, atau kelebihan pembelian. Retur pembelian sangat berpengaruh terhadap perhitungan HPP perusahaan dagang.
-
Pengaruh Retur Pembelian terhadap HPP
Retur pembelian akan mengurangi nilai pembelian barang dagang. Dengan demikian, retur pembelian akan menurunkan HPP perusahaan dagang. Hal ini karena retur pembelian diperhitungkan sebagai pengurang dari total pembelian. -
Dampak Kesalahan Pencatatan Retur Pembelian
Kesalahan dalam pencatatan retur pembelian dapat berdampak signifikan terhadap HPP. Kesalahan tersebut dapat menyebabkan HPP menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari seharusnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan dagang untuk melakukan pencatatan retur pembelian secara akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. -
Cara Menghitung Retur Pembelian dalam HPP
Retur pembelian dihitung dengan cara mengurangi nilai retur pembelian dari total pembelian. Hasilnya adalah nilai pembelian bersih yang digunakan untuk menghitung HPP. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:Pembelian Bersih = Total Pembelian – Retur Pembelian
Dengan memahami pengaruh retur pembelian terhadap HPP, dampak kesalahan pencatatan retur pembelian, dan cara menghitung retur pembelian dalam HPP, perusahaan dagang dapat menghitung HPP secara akurat dan tepat waktu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat dan penyajian laporan keuangan yang wajar.
Beban Angkut Pembelian
Beban angkut pembelian merupakan salah satu komponen penting dalam perhitungan HPP perusahaan dagang. Beban angkut pembelian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang dagang dari pemasok ke gudang perusahaan. Beban angkut pembelian meliputi biaya transportasi, biaya asuransi, dan biaya bongkar muat.
Beban angkut pembelian sangat berpengaruh terhadap perhitungan HPP karena merupakan bagian dari biaya perolehan barang dagang. Dengan demikian, beban angkut pembelian akan ikut dijumlahkan dengan harga pokok pembelian barang dagang untuk menentukan HPP.
Contohnya, jika sebuah perusahaan dagang membeli barang dagang senilai Rp10.000.000 dengan beban angkut pembelian sebesar Rp500.000, maka HPP barang dagang tersebut adalah Rp10.500.000. Hal ini menunjukkan bahwa beban angkut pembelian merupakan komponen yang tidak dapat diabaikan dalam perhitungan HPP.
Oleh karena itu, perusahaan dagang harus mencatat beban angkut pembelian secara akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Hal ini bertujuan agar HPP yang dihasilkan dapat mencerminkan biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh barang dagang.
Tips Menghitung HPP Perusahaan Dagang
Perhitungan HPP yang akurat sangat penting bagi perusahaan dagang untuk menentukan harga jual yang wajar, mengetahui laba atau rugi, dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu perusahaan dagang dalam menghitung HPP secara efektif:
Tip 1: Identifikasi Semua Komponen HPP
Pastikan untuk memasukkan semua komponen HPP, yaitu persediaan awal, pembelian, potongan pembelian, retur pembelian, dan beban angkut pembelian.
Tip 2: Catat Transaksi Secara Akurat dan Teratur
Lakukan pencatatan setiap transaksi pembelian, retur pembelian, dan beban angkut pembelian secara akurat dan teratur. Hal ini akan memudahkan dalam mengidentifikasi dan menghitung komponen HPP.
Tip 3: Gunakan Metode Penilaian Persediaan yang Konsisten
Pilih metode penilaian persediaan yang sesuai dan gunakan secara konsisten dari periode ke periode. Metode penilaian persediaan yang umum digunakan adalah FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan rata-rata tertimbang.
Tip 4: Perhatikan Potongan dan Retur Pembelian
Potongan dan retur pembelian dapat mengurangi nilai pembelian barang dagang. Pastikan untuk memperhitungkan potongan dan retur pembelian dalam perhitungan HPP.
Tip 5: Alokasikan Beban Angkut Pembelian dengan Benar
Beban angkut pembelian harus dialokasikan secara proporsional ke setiap unit barang dagang yang dibeli. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap unit barang dagang memikul biaya angkut yang sesuai.
Tip 6: Review HPP Secara Berkala
Lakukan review HPP secara berkala untuk memastikan keakuratan dan kewajarannya. HPP yang akurat akan memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, perusahaan dagang dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam menghitung HPP. HPP yang akurat sangat penting untuk manajemen keuangan dan pengambilan keputusan bisnis yang tepat.